Kamis, 07 April 2011

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN LINUX

Informasi seputar Linux Arch sebenarnya sudah lengkap diulas di WikiArch. Khusus kelebihannya, sudah dijabarkan di Tentang Linux Arch, wajib baca. Dua kata untuk menggambarkannya: modern dan sederhana.
Berikut ini hanya pendapat subjektif saya sebagai Archer (sebutan untuk pengguna Linux Arch) pemula. Dikombinasi dengan keterangan resmi yang ada. Saat ini memakai kernel 2.6.32-ARCH di dua komputer: satu notebook HP Compaq nx6120 (menjelang almarhum) dan satu netbook HP Mini Note 210-1014

.
Kelebihan dan kekurangan itu relatif. Semuanya dirangkum via kata-kata kunci dan filosofi di bawah:
Ringan/lightweight.
Sederhana. Keep It Simple, Stupid (KISS).
Transparan. Dari awal pemasangan hingga pengembangan selanjutnya.
Fleksibel. Bisa dipasang di desktop, 'server', atau 'smartphone'. Mudah dikonfigurasi via berkas rc.conf.
Gegas.
Berpusat pada pengguna/'user centric', memang bukan bermaksud ramah pengguna/'user friendly'.
Instalasi minimal, tanpa antarmuka grafis.
Dioptimasi untuk arsitektur komputer i686 dan x86_64.
Dinyatakan untuk power user, pengguna yang kompeten. But I am end user actually.
Wiki yang komplit (bukan sekadar 'how to', tapi juga 'why').
Sistem paket menyerupai ports, disebut Arch Build System. Memudahkan instalasi dari kode sumber jika diperlukan.
Mau pasang paket mana saja, pengguna yang sepenuhnya menentukan. Dependensi teratasi otomatis. Serupa Linux Gentoo.
Berbasis binari.
Bersistem rolling release. Tidak mengenal versi distro. Pemutakhiran berkelanjutan. Tidak perlu 'install' ulang tiap sekian bulan. Tapi, terbaru belum tentu terbaik. Cukup berisiko juga.
Saat instalasi dan konfigurasi awal mungkin kurang pas bagi fakir pita lebar/'bandwdith'. Tapi pemutakhiran bertahap, bisa dicicil, modular--hanya paket yang perlu saja, khas ala model 'rolling release', terasa cukup membantu.
Pilih bleeding-edge dengan paket dan sistem stabil yang terkini atau tidak? Terserah penggunanya.
Fitur terkini hotplugging (terutama terkait multitouch synaptics touchpad) via hal dan pengenalan perangkat koneksi Internet (eth0, eth1) via udev memerlukan trik tambahan. Semuanya sudah dijelaskan di wiki tersebut.
Manajemen paket berbasis teks via pacman.
Pacman tidak bisa melakukan tugas paralel--instalasi beberapa paket bersamaan di multitab. Tidak seperti emerge di Gentoo.
Memakai versi generik/vanilla dari kode sumber. Seperti Linux Slackware. Pengembang awal sudah cukup cerdas. Arch menganggap tidak perlu tambalan/patching tertentu. Tapi, pada kasus tertentu yang sangat jarang, Arch pun bisa memberi tambalannya.
Mengadopsi teknologi terkini. Ada Ext2/3/4, Reiser, XFS, JFS, LVM2/EVMS, RAID, udev, initcpio, dan kernel terkini.
Konfigurasi sistem operasi ala keluarga BSD (FreeBSD, NetBSD, OpenBSD) via rc.conf (berbasis teks). Dibanding struktur symlinks.
Punya majalah Linux Arch resmi yang rutin terbit tiap bulannya.
Sudah ada milis Arch Linux Indonesia. Silakan bergabung dengan ArchLinux-ID.
Baru saja merilis situs resmi Arch Linux Indonesia.
1.Terlalu banyak pilihan Distro
ini adalah salah satu kekurangan linux yang pertama, terutama bagi pengguna baru. Banyaknya distro yang mencapai ratusan membuat para pemula dilinux atau orang yang ingin bermigrasi kelinu harus pusing memilih distro yang cocok untuk keperluannya. Banyaknya pilihan distro ini kalau mau dijabarkan lagi akan makin kelihatan, misalnya masing masing ditro membuat manajemen paket yang berbeda, paket yang berbeda, pengguna yang berbeda, tool administarasi yang berbeda dan seterusnya.
2. Minimnya dukungan teknis resmi
Linux dikembangkan oleh komunitas, maka linux datang dengna dukungan komunitas, bagi pengguna biasa, hal ini tentunya bukan masalah, namun bagaimana dengan pengguna kantoran, perusahaan atau kantor pemerintah? ini merupakan masalah besar, karena software di kalangan tersebut dipakai untuk produktifitas dan bahkan diantaranya menangani sistem kritis, seperti perbankan. Seandainya ada dukungan teknis pun biasanya cukup mahal,misal dukungan dari redhat ataupun suse.
3. Banyaknya istilah teknis.
Linux merupakan salah satu keluarga sistem opeasi UNIX. Oleh karenanya kebanyakan pengguna adalah administrator jaringan ataupun orang yang suka ngoprek linux. Bagi kebanyakan pemakai komputer, linux penuh dengan istilah yang terkesan rumit dan terlalu teknikal. Dengan ini,orang cenderung menganggap linux begitu susah untuk dipelajari.
4. Kurangnya dukungan dukungan hardware.
Ini juga salah satu kendala utama dari linux. Walaupun dukungan hardware di linux makin hari makin baik, namun untuk device tertentu seperti wifi, dukungan linux masih terbatas, begitu juga dengan hardware keluaran terbaru. Biasanya tidak bisa dijalankan dilinux. Seandainya bisapun, penggunaan hardware tersebut tidak optimal karena umumnya hardware dikenali sebagai periferal generik.
4. Minimalnya aplikasi Killer.
Sedikti sekali sofware dilinux yang sejajar kemampunanya dengan aplikasi sejenis di windows, sebenarnya linux mempunyai begitu banyak aplikasi(silahkan cek freshmeat.net atau sf.net) namun umumnya software yang dirilis masih berupa alpha atau beta, RC, intinya bukan untuk keperluan produktif.sebagian dari software free dilinux lebih banyak diisi oleh software untuk server dan pengembanga software.
5. GAME
Belum ada perusahaan game sekelas Blizzard, EA Sports, dsb yang menyediakan gamenya dalam versi non-Windows. Mereka seolah-olah hanya mengenal satu sistem operasi, Windows. Hal ini bisa dimaklumi karena pasar sistem operasi sekarang masih dikuasai oleh Microsoft.(BETUL SEKALI)
6. BELUM BANYAK PENGGUNA LINUX
Dengan Windows, saat Anda mengalami masalah, Anda bisa langsung bertanya siapapun apakah pernah mengalami masalah yang sama. Hal ini dikarenakan hampir semua orang di bumi ini tahu dan menggunakan Windows.
7. MEREPOTKAN
Tidak begitu mudah untuk digunakan (not very user friendly) dan membingungkan bagi pengguna.
8. MAAF YAH PENGGUNA LINUX. ini cuma bagian dari apresiasi rasa, dengan ini mudah2han linux bisa lebih baik lagi dan bisa sebesar WINDOWS saat ini, amin....
SUMBER: http://www.daniiswara.net
http://www.kendarinews.blogspot.com


www.artikelilmuti.comhttp://artikel.ilmuti.com/2011/04/06

2 komentar:

  1. justru aku malah ngga suka linux kalo linux gui untungnya masih ada yang basis cli, cli most powerfull than gui

    BalasHapus
  2. nice info min .. ijin bawa pulang :v

    BalasHapus